Bercerita 03: Impian dan Manfaat
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
Ucapan
Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam dalam hadist tersebut, menjadi salah
satu prinsip yang saya pegang. Saya berusaha untuk jadi lebih bermanfaat bagi orang-orang
disekitar saya, meski hanya dengan mendengarkan mereka.
Karena
hal itu pula, sekitar 2018 lalu, ketika saya sedang melaksanakan praktik
mengajar di salah satu sekolah, saya seperti menemukan apa yang selama ini
ingin saya lakukan. Kala itu, saya hanya berusaha menjalankan tugas seperti
biasa. Meskipun menjadi pendidik bukan bagian dari impian saya, tetapi saya
sangat menikmati kegiatan itu.
Satu
hari, menjelang hari terakhir bertugas, saya mendapat waktu luang untuk
berbincang dengan anak-anak yang ada di kelas saya saat itu. Tidak banyak yang
kami lakukan, hanya sekedar bercerita tantang hal-hal yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan. Di titik itulah, saya merasa sangat bermanfaat.
Saya
masih ingat, beberapa dari mereka begitu antusias bercerita. Beberapa yang
lain, ikut mendengarkan dan sesekali menambah cerita. Sedangkan, saya berada di
tengah-tengah mereka, berusaha mendengarkan dengan seksama. Saat itu, saya
merasa begitu senang dan nyaman, mendengar cerita-cerita mereka yang juga
mengingatkan saya dengan masa sekolah dulu.
Terkadang,
ada satu-dua pertanyaan yang mereka lontarkan dan saya berusaha menjawab
semampu saya. Suasana akrab kala itu, begitu membekas bagi saya. Karena untuk
pertama kalinya, saya merasa dihargai dan diterima. Mereka memperhatikan kala
saya berbicara, mereka mencoba memahami apa yang saya sampaikan dan mereka
selalu merespon dengan baik setiap ucapan saya. Hal-hal seperti itu, mungkin
sangat sederhana bagi sebagian orang. Namun, bagi saya itu sangat berarti.
Setelah
tugas praktik mengajar itu, saya merasa semakin tertarik mempelajari tentang
diri saya sendiri. Tentang apa yang sebenarnya ingin saya lakukan, apa benar
menjadi guru jalan yang saya inginkan, hingga apa sebenarnya mimpi yang saya
miliki. Dan tanpa sadar, saya semakin tertarik dengan psikologi.
Saya
mulai membaca tulisan tentang psikologi, entah itu buku fiksi dan non-fiksi,
ataupun artikel-artikel ringan. Saya juga semakin banyak mengikuti akun-akun
yang membahas tentang psikologi di sosial media saya. Hal itu, membawa saya
mengagumi para psikolog yang berhasil saya temui di sosial media.
Entah
bagaimana, psikolog berubah menjadi salah satu impian saya. Di mata saya,
mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan
berusaha menolong manusia lainnya. Meski harus mendengarkan kisah yang tidak
menyenangkan, tetapi mereka berusaha mengikuti alur kisah dengan tenang. Setiap
kisah yang sampai ke telinga mereka, pasti sudah menjadi takdir yang
tergariskan untuk mereka. Dan dengan itu pula, mereka menjadi bermanfaat.
Saya
sempat berpikir, tugas mereka sangat mudah. Mereka hanya perlu mendengarkan dan
memberi nasihat. Namun, hal yang sebenarnya terjadi, tidak sesederhana itu. Saya
yang hanya sekedar tertarik dan tidak mendalami ilmu yang mereka kuasai, hanya
melihat dari sudut pandang sederhana. Sedangkan, ada banyak hal yang telah
mereka lalui untuk menjadi seorang ahli. Perjalanan itu pasti tidaklah mudah,
dan belum tentu saya bisa melaluinya. Karena itu, menjadi psikolog hanyalah
sebuah impian bagi saya.
Bermanfaat
dengan mendengarkan, menjadi hal yang saya kagumi dari para psikolog. Meskipun
saya harus melepas impian itu, tetapi hal itu membuat saya berusaha belajar
bahwa, “Setiap raga memiliki manfaat dengan keahlian yang mereka kuasai.”
Mungkin,
saya tidak bisa menjadi ahli seperti mereka. Bermanfaat dengan mendengarkan,
juga bukan bagian dari amanah yang bisa saya jalani. Namun, saya diberi
kesempatan lain untuk bermanfaat lewat tulisan saya. Kata demi kata yang saya
tuliskan, setidaknya bisa mengobati diri saya sendiri. Saya juga sangat
bersyukur, jika ada raga lain yang merasakan manfaat dari tulisan saya. Karena itu,
saya tidak mau berhenti menulis. Entah itu hanya satu kata atau satu kalimat
sederhana, saya akan berusaha menyebar manfaat lewat tulisan-tulisan saya.
Jika
menjadi penulis adalah salah satu cara saya untuk berusaha bermanfaat bagi raga
lain, bagaimana cara andalan teman-teman untuk menjadi bermanfaat?
Komentar
Posting Komentar